Rabu, 25 Desember 2013

TIME CAPSULE


moshi-moshi!!! now i try to post this short story, i wrote this when i was in 2nd grade of senior high school.. happy reading all :)
please read and give ur comment :)

Time Capsule




            Jalanan sepi. Langit begitu cerah mengawali hari ini. Hari yang begitu aku tunggu-tunggu. Kenangan masa lalu menari-nari dipikiranku. Suara gemercik air yang mengalir terdengar begitu indah. Sama seperti biasanya belum berubah. Pohon-pohon yang begitu rindang menambah kenangan itu terasa nyata. Aku berjalan menuju tempat dimana aku dan dia mengubur pesan-pesan rahasia untuk masa depan. Lima belas tahun sudah terlewati, waktunya sudah tiba. Apakah dia sudah lupa? Pikiran itu selalu saja datang. Jika diingat-ingat lima belas tahun yang lalu, umurku baru genap 10 tahun. Aku adalah teman masa kecilnya. Dia hanya seorang anak yang cengeng, selalu diejek, dan penakut. Pertemuan pertama kami terjadi saat aku sedang bermain ditaman mencari serangga untuk aku koleksi. Saat aku berhasil mengumpulkan berbagai jenis serangga, tiba-tiba seorang anak berlari kearahku dan menabrakku hingga jatuh. Saat itu pula semua serangga yang aku kumpulkan berebut keluar dari sarangnya mencari kebebasan.

“haaaaaaa….. pergi kau serangga jelek!!” anak laki-laki itu berteriak ketakutan.

“hey, kenapa kau berlari ke arahku? Kau lihat semua buruanku lepas!!!!” aku marah sekali saat itu. Kau tahu mencari serangga itu tidak mudah seperti yang kau bayangkan.

“haah? Itu semua milik kamu?” anak itu melihatku dengan wajah heran.

“iya. Dan sekarang kau harus bertanggung jawab mengumpulkan mereka kembali. Kalau tidak kau akan kupukul.”

“Aku tidak mau. Lagipula serangga itu menakutkan nanti kalau ada racunnya gimana?”

“serangga yang aku kumpulkan tidak beracun. Cepat bantu aku mengumpulkannya lagi. Kau yang salah menabrakku. Kalau kau tidak mau membantuku, aku akan benar-benar memukulmu!” Dengan wajah ketakutan anak itu membantuku mencari serangga. Tetapi bukannya membantu dia malah menangis karena takut serangga mengigitnya. Aku kerepotan menangani anak itu untuk berehenti menangis. Akhirnya aku mengantar dia untuk pulang.

“rumahmu dimana?”

“rumahku 2 blok dari taman ini.”

“baiklah ayo aku antarkan pulang.”

Saat kami tiba di depan rumahnya. Seorang wanita cantik menghampiri kami dan memeluk anak laki-laki itu. Wanita itu mencoba untuk menenangkan anak laki-laki. Dia tersenyum padaku.

“terima kasih sudah bermain dengan Yamato. Namamu siapa?” Dia bertanya padaku dengan ramah dan wajahnya tersenyum.

“Ayaka. Ayaka Hirahara.”

Akupun melambaikan tangan dan pulang ke rumah. Wanita itu adalah ibu Yamato. Dan sampai saat itu aku terus berkunjung ke rumah yamato dan menjadi temannya. Menurut ibunya, aku adalah teman pertama yamato semenjak dia pindah ke sini. Dan pada saat itu aku menjadi dekat dengan Yamato dan ibunya.

  #

Aku berhenti tepat di sebuah gedung sekolah. Aku ingat saat pertama kali aku mengantarkan Yamato ke sekolah sebagai anak baru. Dia begitu pemalu dan selalu berada dibelakangku. Aku mencoba untuk memperkenalkan teman-teman kelasku padanya. Tetapi sepertinya dia memang tidak pandai bergaul. Dia terus saja berada dibelakangku untuk bersembunyi. Saat dia mencoba untuk memperkenalkan diri di depan kelas kepada teman-teman barunya. Dia begitu gugup. Tangan dan kakinya terlihat bergetar. Aku hanya tersenyum melihatnya. Dasar anak payah!
Yamato adalah anak yang cengeng, makanya dia selalu jadi bahan ejekan. Tapi sebagai temannya aku selalu menjadi pelindungnya. Aku bahkan selalu berkelahi dengan orang yang mengejeknya. Karena aku selalu membela Yamato, akupun sering menjadi sasaran anak lain untuk diejek atau dijahili. Tapi aku tidak pernah mempedulikannya. Tapi, lagi-lagi Yamato menangis saat dia dijahili atau diejek. Dan aku selalu berada paling depan untuk melindunginya. Tapi suatu hari, Arai, orang yang selalu mengejek kami tiba-tiba mengatakan sesuatu yang benar-benar membuatku marah.

“hey, Ayaka. Untuk hari ibu ini, kau mau bikin apa?”

“memangnya ada urusan apa kau menanyakan itu?”

“oh iya, kau kan tidak punya ibu. Jadi bagaimana kau akan merayakannya. Hahaha”
Dengan hati kesal dan marah aku mendorong Arai. Tak apa jika dia mengejekku karena aku aneh, tapi kalau dia mengejekku seperti itu aku tidak akan pernah memaafkannya. Lalu saat dia hendak membalasku tiba-tiba…

“Hentikan!!!!” Yamato berteriak pada Arai.

“hey anak cengeng. Wah, sekarang kau sudah berani yah?” Yamato berdiri dihadapanku dan menatap Arai penuh
dengan keberanian.

“siapa bilang Ayaka tidak punya ibu? Ibu yamato adalah ibu ayaka juga. Ingat itu! Dan jangan pernah mengejeknya lagi!!” Yamato memegang tanganku dan membawaku keluar dari ruangan itu.
Aku menangis. Dan untuk pertama kalinya Yamato menepuk pundakku dan berkata

“dasar cengeng! Sudahlah jangan pedulikan mereka. Aku akan selalu disini menjadi temanmu.” Yamato mengucapkan kalimat yang sering aku ucapkan saat dia sedang menangis karena diejek. Yamato tersenyum dan akupun berhenti menangis.

#

Angin terus berhembus menandakan musim akan segera berganti. Aku melihat kursi taman yang sudah usang. Tapi bagiku kursi itu tetap sama seperti dulu. Dimana aku dan Yamato selalu berbagi makanan, melihat hasil tangkapan dan membicarakan semua hal. Dan dikursi itu pula kami memutuskan untuk membuat “time capsule” untuk 15 tahun kedepan.

“Apa yang kau tulis?”

“Rahasia. Kau tidak boleh mengintip, Yamato!”

“Kenapa lama sekali?” wajahnya terlihat tidak sabar menunggu.

“selesai. Kau bawa botolnya?”

“tentu saja.” Lalu kami menggulung surat itu dan memasukkannya kedalam botol.
Setelah itu kami pergi ke bawah pohon besar yang ada ditaman itu. Kami menggalinya dan menguburkan botol itu.

“kita akan menggalinya dan membuka botol itu saat 15 belas tahun kedepan. Kau dan aku, janji?!”

“yup. Janji.”

Dua minggu setelah kami mengubur time capsule itu, Yamato pindah rumah karena ayahnya dipindah tugaskan. Aku mengantar kepindahannya. Aku tak bisa menahan tangis yang begitu dalam. Aku tidak akan bertemu dengannya lagi.

“dasar cengeng! Aku sudah janji 15 tahun kedepan aku akan kembali dan membuka time capsule bersamamu. Jadi tunggulah aku, kita pasti bertemu lagi. Ya, kan?” dia tersenyum kepadaku. Entah kenapa aku baru menyadari, yamato yang cengeng kini menjadi Yamato yang kuat, yang selalu menjagaku dan menenangkanku saat aku menangis.

“hmm, (aku mengangguk). Kita akan bertemu lagi. Aku tidak akan pernah lupa.” Aku tersenyum dan melambaikan tangan padanya.

Satu tahun itu sangat berarti bagiku. Aku bertemu dengan Yamato dan ibunya. Aku sangat bersyukur. Aku bisa merasakan kehangatan seorang ibu dan seorang sahabat yang selalu menemaniku. Tetapi, semenjak kepergian yamato, kami tidak pernah berhubungan lagi. Dan 9 tahun kemudian akupun pindah untuk kuliah. Hari ini, adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu. Aku berharap dia juga menepati janjinya.

#

Tanpa terasa, kenangan masa laluku menuntunku tepat dibawah pohon dimana aku dan yamato mengubur surat rahasia masa depan. Aku begitu senang bisa mengingat itu semua. Tetapi, disekelilingku tidak ada seorangpun yang datang. Aku bingung harus berbuat apa. Lalu aku menunggu dan terus menunggu berharap orang itu datang. Tapi, dua jam telah berlalu dan tidak ada tanda-tanda orang itu akan datang.
Aku mulai menggali dan mengeluarkan botol dari dalam tanah. Aku bersyukur botolnya masih ada. Lalu aku duduk di bawah pohon dan mencoba membuka tutup botol dengan perasaan gugup. Lalu aku membuka surat yang kami gulung pada saat itu. Ini suratku. Ucapku dalam hati. Aku gulung kembali surat yang aku buat untuknya dan memasukkannya ke dalam botol. Lalu aku ambil surat yang Yamato tulis untukku.

28 Maret 1998

Untuk sahabatku Ayaka Hirahara
Aku adalah anak yang cengeng, penakut dan suka dijahili. Tapi kau dengan berani melindungiku dari teman-teman yang sering menjahiliku. Untuk itu aku selalu berharap bahwa aku suatu hari akan melindungimu. Aku akan selalu berusaha untuk melindungimu dan tidak menjadi anak yang cengeng serta penakut lagi.
Aya, untuk menjadi temanku, untuk selalu melindungiku, dan membuat hari-hariku menyenangkan. Aku, Yamato mengucapkan “Terima Kaih” dan mari kita selalu berteman

Yamato Oreki

Aku menangis, air mataku mengalir. Aku melipat surat dari yamato. Dan memasukannya ke dalam tasku. Lalu aku kembali mengubur botol yang didalamnya berisi suratku untuk Yamato. Aku selalu berharap yamato akan mengingatku dan membacanya. Aku berdiri dan berjalan meninggalkan pohon besar itu dan taman penuh kenangan itu. Aku terus berjalan dan tanpa terasa aku berada didepan rumah yang dulu ditinggali Yamato. Aku ingat saat dimana yamato menangis dan ibunya memeluk yamato begitu hangat. Aku ingat saat yamato dan aku sering minum jus buatan ibu yamato. Aku ingat bahwa disini pula kami harus berpisah.

“sudah lama menunggu?” tiba-tiba aku mendengar suara. Dan akupun menoleh ke arah sumber suara.

“ya?” tiba-tiba saja air mataku mengalir.

“dasar cengeng! Hal seperti ini saja kau mudah menangis, Ayaka.” Aku terus menangis tetapi lelaki itu hanya tersenyum dan menghampiriku. Lalu dia memelukku dengan erat.

“aku pulang. Aku menepati janjiku.”
Aku terus menangis dan menangis. Aku menangis bahagia bisa bertemu dan mendengar suaranya lagi. “Selamat datang, Yamato.”

28 Maret 1998
            Untuk sahabatku Yamato Oreki
            Aku selalu berharap suatu hari nanti kau menjadi seseorang yang kuat dan tidak cengeng. Kau membuktikan padaku bahwa kau bukanlah anak yang cengeng lagi saat kau melawan Arai untuk membelaku. Untuk selalu menjadi temanku, dan untuk pembelaanmu padaku, “Terima Kasih” Yamato. Semoga kita selalu dan selalu bersama

Ayaka Hirahara

~ END ~

Jumat, 20 Desember 2013

ANOTHER~ANIME THRILLER YANG KEREN

Yosh, moshi-moshi minna... sekarang saya akan membahas tentang anime yang menurut saya paling keren abis.. kalian-kalian yang suka anime dengan genre thriller, pembunuhan dan sebuah misteri, kalian wajib nonton ini pasti seru dan menegangkan !!!! check this out!!


http://themodernmage.com/wp-content/uploads/2013/07/url2.jpg

Another adalah film Anime Jepang diangkat dari cerita fiksi misteri horor novel karya Yukito Ayatsuji, yang diterbitkan pada tanggal 29 Oktober 2009 oleh Kadokawa Shoten . Sebuah manga adaptasi oleh Hiro Kiyohara itu serial antara Mei 2010 dan Januari 2012 isu dari Kadokawa Shoten yaitu Ace Young . Sebuah TV anime seri yang diproduksi oleh Pekerjaan PA perdana pada tanggal 10 Januari 2012, dan sebuah film live-action akan dirilis di bioskop Jepang pada tanggal 4 Agustus 2012.

Sinopsis

Pada tahun 1972, seorang mahasiswa kehormatan yang sangat populer bernama Misaki meninggal setengah jalan melalui tahun ajaran di kelas Yomiyama Utara Tengah School 3-3. Sisa dari siswa, hancur karena kerugian yang tidak terduga, memutuskan untuk melanjutkan seolah-olah teman sekelas mereka masih hidup, akan sejauh untuk menjaga meja di tempat dan membawanya ke upacara wisuda. Namun tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa teman sekelas mereka, sudah mati dan dikuburkan, hadir pada foto wisuda. Pada musim semi 1998, 15 tahun mahasiswa Kōichi Sakakibara tiba dari Tokyo di Yomiyama, untuk tinggal bersama kakek-neneknya sementara ayahnya bekerja di India . Dia transfer ke Kelas 3-3, tapi rindu beberapa minggu pertama sebagai pneumotoraks terus dia di rumah sakit. Sementara di rumah sakit, ia menerima kunjungan dari teman-teman sekelasnya dan bertemu dengan seorang gadis misterius mengenakan seragam sekolahnya yang disebut Mei Misaki, yang tampaknya akan mengunjungi kamar mayat. Setelah pulih, Kōichi pergi ke sekolah dan mencoba untuk beradaptasi. Nya bibi Reiko-san, seorang guru di Yomiyama Utara, memberinya beberapa petunjuk, tapi, seperti rekan-rekannya, tetap mengelak ketika datang ke perilaku mereka terhadap Mei, yang mereka memperlakukan seolah-olah dia tidak ada. Kōichi lebih lanjut bingung dengan suasana misteri di sekitar Kelas 3-3 dan fakta bahwa itu terisolasi dari kelas lain, bahkan berlatih PE secara terpisah. Hal yang tiba-tiba datang ke kepala ketika salah satu teman sekelas Kōichi itu, Yukari Sakuragi, slip sementara berjalan menuruni tangga dan mati, tertusuk di ujung tajam payungnya. Ini adalah salah satu banyak kematian yang berkaitan dengan Kelas 3-3 yang memiliki Kōichi dan teman-temannya Mei, Naoya Teshigawara, Tomohiko Kazami, dan Yuya Mochizuki, mencoba mengungkap misteri tahun 1972 yang Misaki dan "bencana" tidak masuk akal yang telah menyerang Kelas 3-3 sejak itu.


Kalau mau tahu ceritanya, mending tonton langsung deh anime nya, pasti gak akan nyesel :D

Untuk sekarang ini dulu aja yah, selanjutnya akan saya share anime-anime keren lainnya !!!!